Chapter I ( training….)

102_1425Sudah hampir dua minggu saya tidak bertemu  Malka (anak saya) dan Bundanya. Ini kali pertama kami berpisah di tahun 2014. Rekor berpisah terlama dengan anak dan istri terjadi selama tiga bulan. Saat itu istri melahirkan di Tasikmalaya  dan saya masih harus bekerja di Samarinda. Sebenarnya saya tidak bisa untuk berpisah terlalu lama dengan keluarga. Seperti lagunya Alda. Tapi apa boleh buat, saya harus mulai terbiasa untuk meninggalkan mereka demi menunaikan tugas negara (waduh kok seperti di lagu-lagu jaman dulu ya he..he..).

Tugas pertama tahun ini adalah mendampingi piloting SPAN di tiga KPPN (Kediri, Madiun, Pacitan). SPAN merupakan sistem pengelolaan angggaran dan keuangan negara yang dikelola secara terpadu dan berbasis IT. Untuk info lebih lanjut tentang SPAN silahkan lihat di http://www.span.depkeu.go.id  .Bagi saya, dinas kali ini sangat spesial. Ini merupakan dinas terlama saya selama bertugas disini. Biasanya paling lama tiga hari atau empat hari. Tetapi kali ini dua minggu full. Selain itu, ini kali pertama saya mengunjungi Jawa Timur. Sebelumnya saya pernah mengunjungi Jogjakarta saat study tour SMP sektar tahun 2000an. (sudah lama sekali ya….).

Saya termasuk dalam tim Jawa Timur III bersama dengan empat orang lainnya dari DTP. Mas Iwan sang koordinator  tim, Mas Danny sebagai traniner pada modul GLR, Mas Arif Kurniawan di modul GR, terus Mas Agus Santoso merangkap dua modul di BC dan PM. Kegiatan piloting sendiri dibagi dalam dua sesi. Satu minggu pertama adalah training kepada user sebagai perkenalan dengan sistem baru ini. Kemudian dilanjutkan dengan pilotingnya sendiri. Karena jumlah tim yang sangat terbatas, Mas Iwan sebagai ketua tim harus memutar otak agar kegiatan training dan piloting berlangsung secara efektif dan efisien.

Kami memutuskan bahwa satu minggu pertama, kami harus bersafari ke tiga KPPN tersebut. Dimulai dari KPPN Madiun sebagai homebase  kegiatan piloting  tim kami. Di Madiun kami sudah ditunggu oleh seluruh jajaran KPPN dengan antusias. Wah tampaknya mereka sudah tidak sabar untuk mencoba sistem baru ini. He…he…  Semangat Ibu dan Bapak di KPPN Madiun ini, membangkitkan kami untuk memberikan yang terbaik kepada mereka. Saya sangat salut atas semangat mereka untuk mempelajari sistem baru dan beradaptasi dengan alur bisnis prosesnya. Alhasil hanya dalam waktu sehari training sudah dapat kami selesaikan.

Sekitar pukul delapan malam, kepala KPPN Pacitan sudah tiba di Madiun untuk menjemput kami. Wah saya salut dengan beliau. Walaupun sebagai kepala kantor, tetapi rela menempuh perjalan panjang hanya untuk menjemput kami. Saya sangat bersyukur masih ada pemimpin yang rendah hati di dunia ini. Terima kasih ya pak..he he.  Perjalanan ke Pacitan memerlukan tenaga yang ekstra bagi kami. Jalannya begitu berliku dan sempit. Bahkan katanya sering terjadi longsor disana-sini. Menurut informasi, jalan menuju ke kota kelahiran SBY ini menelurusi tebing-tebing terjal dan sungai yang curam. Untunglah hari sudah gelap, jadi kami tidak melihat ngerinya perjalanan ini. Kami harus tidur selama perjalanan  agar esok harinya segar. Kami tiba di pacitan sekitar jam dua belas dan menginap di sebuah hotel dengan view pantai. Akan tetapi karena hari sudah malam jadi pantainya tidak kelihatan. He he.

102_1403Sinar Matahari Pagi Menerpa Penginapan Kami

Pagi harinya, kami dibuat terpana oleh view yang disuguhkan. Matahari terbit dibalik gunung memancarkan kehangatan. Cahaya  kuning keemasannya memancar menerpa tiang-tiang penginapan kami. Sungguh indah ciptaan sang Khaliq. Subhanallah. Kegiatan training di Pacitan di tutup dengan kekecewaan. Sistem tidak dapat diakses saat training sudah berjalan hampir tiga perempatnya. Yaaah terpaksa deh kami menghentikannya. Sampai magrib tiba, sistem belum dapat diakses juga. Kami diajak main futsal oleh teman-teman KPPN Pacitan. Wah ini tantangan menarik he he. Challenge accepted.. hasilnya kami dapat mengalahkan tim KPPN hanya dengan skuad seadanya he he…training selesai sekitar pukul sembilan malam. Karena sudah tidak munggkin lagi melanjutkan perjalanan, kami memutuskan untuk menginap kembali di Pacitan dan berngkat ke Kediri jam empat dini hari.

102_1404

Matahari Terbit di Balik Pegunungan

Sebenarnya perjalanan dari Pacitan ke Kediri lebih cepat lewat Trenggalek. Akan tetapi karena mobil mas Danny di tinggal di Madiun, mau gak mau kami harus kembali lagi ke Madiun. Setelah menempuh perjalanan yang tidak kalah melelahkan, kami sampai di Madiun pada pagi harinya. Kemudian dilanjutkan ke Kediri. Jalur Madiun-Kediri lebih enak daripada ke Pacitan. Jalannya lurus dan lebar.Kami hanya membutuhkan waktu dua jam saja untuk sampai di Kediri.

Training di Kediri harus kami selesaikan sebelum magrib tiba, karena kami harus kembali lagi ke Madiun untuk mempersiapkan data. Kemudian dilanjutkan ke Pacitan lagi, dan kembali  ke Kediri dua hari lagi.wah gak kebayang deh capeknya… Dengan segala kesabaran, kami berhasil menyelesaikan  sesi pertama ini tepat pada waktunya. Sesi beriktunya akan saya tulis dalam bagian berikutnya ya..he he

Bersambung….

Kamis, 6 Februari 2014

Memendam Rindu Keluarga Sendirian….

Tinggalkan komentar